Rabu, 30 Januari 2019

Avast Ungkap Aplikasi Yang Dipasang Pada PC 55% Kadaluwarsa

Ilustrasi manusia menggunakan komputer | INDEPENDENT.CO.UK
Penggunaan pada Personal Computer atau PC tentu diisi dengan berbagai macam aplikasi untuk kebutuhan kerja ataupun hiburan. Software aplikasi yang diunduh dari situsnya langsung tentu dianggap pengguna sudah aman dan terpercaya.
Akan tetapi, perusahaan sekuriti digital Avast (Antivirus) menyatakan bahwa lebih dari setengah (55 persen) aplikasi PC yang dipasang di seluruh dunia sudah kadaluwarsa. Hal ini membuat pengguna PC dan data pribadi mereka rentan terhadap risiko keamanan.
Pernyataan tersebut dipaparkan melalui Laporan Tren PC Avast 2018. Laporan itu menemukan bahwa kerentanan perangkat dan data pengguna terhadap peretas disebabkan oleh kesalahan pribadi karena tidak menambahkan keamanan dan menyimpan aplikasi popular yang usang di PC mereka. Pembaruan aplikasi yang paling sering diabaikan oleh pengguna antara lain pembaruan aplikasi Adobe Shockwave (96persen), VLC Media Player (94 persen) dan Skype(94 persen).
Laporan yang memanfaatkan data anonim dan teragregasi dari 163 juta perangkat di seluruh dunia, juga menemukan bahwa sebanyak 40persen pengguna PC di seluruh dunia menggunakan Windows 10, dan akandengan cepat menyusul 43 persen pengguna PC yang menggunakan Windows 7. 
Namun, 15 persen pengguna Windows 7 dan 9 persen pengguna Windows 10 di seluruh dunia tersebut mengakui bahwa sistem operasinya berjalan lebih lama dan tidak lagi mendukung versi produk yang mereka gunakan, misalnya Windows 7 Release to Manufacturing versi 2009 atau Pembaruan Windows 10 Spring Creators awal 2017. Menjalankan sistem operasi yang kadaluarsa tersebut membuat software PC mereka berada pada risikokerentanan dan masalah keamanan signifikan lainnya.
“Sebagian besar dari kita mengganti smartphone secara teratur setiap tahunnya, tetapi hal yang sama tidak dilakukan untuk PC kita. Dengan usia rata-rata PC yang mencapai enam tahun, kita perlu melakukan usaha yang lebih untuk memastikan PC kita tidak berada pada risiko yang tidak diinginkan,” kata Ondrej Vlcek, Presiden Avast dalam keterangan resminya, Rabu (30/1).
Selain itu, Adobe Acrobat Reader (60 persen) masuk sebagai yang paling populer kedua, diikuti oleh WinRAR (48persen), Microsoft Office (45 persen), dan Mozilla Firefox (42 persen).
"Dengan perawatan yang tepat, seperti membersihkan bagian dalam perangkat keras kita dengan menggunakan pembersih, pengoptimalan, dan produk keamanan, PC kita akan lebih aman dan handal dalam jangka panjang," tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar