Ilustrasi teknologi 5G | BUSINESSINSIDER.SG
Persiapan dan implementasi untuk jaringan internet generasi kelima alias 5G di Indonesia terus digodok oleh pemerintah. Pemerintah, dalam hal ini yaitu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), terus mengupayakan kehadiran dari 5G di tanah air.
Faktanya, menghadirkan jaringan internet terbaru itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Berbagai tantangan harus dihadapi seperti mempersiapkan infrastruktur dan spektrum frekuensi secara merata dari ujung Barat hingga ke ujung Timur Indonesia yang memiliki kerumitan geografis masing-masing.
"Paling cepat, kita (Indonesia) bisa mengadopsi jaringan 5G pada tahun 2021. Biarkan negara lain melakukannya lebih dulu, kita memang membutuhkan waktu persiapan lebih lama," ujar Denny Setiawan, Ditjen SDPPI Kemkominfo saat diskusi tentang industri telekomunikasi, di Jakarta Selatan, Kamis (17/1).
Denny juga mengatakan bahwa biaya menjadi salah satu tantangan terbesar Indonesia dalam menerapkan jaringan 5G. Butuh biaya fantastis. Investasi di bidang ini juga tidak bisa asal-asalan. Investasi bernilai sangat mahal itu dibutuhkan untuk mempersiapkan segala faslitas dan infrastruktur seperti membangun tower khusus, fiber optik, dan sebagainya.
Selain itu, Kemkominfo juga menyoroti peran operator-operator telekomunikasi yang ada di Indonesia. Para operator diminta untuk bisa melihat peluang lebih dalam lagi, tak hanya bertindak sebagai penyedia jasa layanan komunikasi dan data.
"Mereka (operator) harus bertransformasi jika tidak mau tertinggal di industri telekomunikasi. Kalau perlu mereka melakukan riset mendalam kepada penggunanya, seperti mencari tahu pola pemakaian data dan digunakan untuk apa saja. Hal itu tentu menjadi evaluasi dalam meningkatkan layanan ke depannya," pungkas Denny.
Sumber: Akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar